Workshop Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
Universitas Qamarul Huda Badaruddin (UNIQHBA) Mengadakan Workshop Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Workshop ini berlangsung selama dua, hari Sabtu dan Minggu (26-27 Maret 2022) di Hotel Lombok Garden, Mataram. Workshop ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Workshop Pengembangan Kurikulum Kampus Merdeka ini dibuka oleh Rektor UNIQHBA Bagu Bapak Dr. H. Menap. SKP., M. Kes. Beliau Berharap dengan adanya Workshop ini akan memperjelas dan membantu prodi dalam Menyusun dan juga implementasi kurikulum MBKM UNIQHBA, sehingga UNIQHBA memiliki kurikulum yang sesuai dengan peraturan pemerintah dan diterapkan dalam jangka waktu yang lama. Kegitan ini di hadiri oleh semua dekan, Koordinator Prodi, sekretaris prodi, dan Dosen perwakilan dari seluruh prodi.
Sebagai narasumber dalam Workshop tersebut yakni Bapak Prof. Drs. H. Mahyuni, MA., P. hD; Prof. H. Muhammad Tajudin, M. Si; dan Prof. Alimin.
Prof. Drs. H. Mahyuni, MA., P. hD, menyampaikan bahwa pada era sekarang ini setiap PT memiliki tantangan dengan adanya pergantian kurikulum, dosen maupun mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan perubahan kurikulum tersebut. Oleh karena itu, merupakan keharusan PT untuk menyusun dan mengimplementasikan kurikulum terbaru dalam proses pembelajaran. MBKM ini merupakan kerangka untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman. Dalam prosesnya MBKM ini harus full support system, seperti kemampuan berbahasa inggris dan public speaker. Pada MBKM juga diberikan kebijakan kepada mahasiswa untuk mengikuti matakuliah di luar program studi (dalam satu PT) dan program studi yang sama di PT lain. Dengan demikian Output/mahasiswa tidak hanya memiliki keahlian dalam progam studi, namun memiliki soft skill dan hard skill. Prof Prof. Drs. H. Mahyudi, MA., P. hD, juga mengarahkan supaya di UNIQHBA bisa menerapkan kurikulum yang flesibel dan adaptif (Relakasasi Kurikulum), yakni membuka diri terhadap paradigma-paradigma baru, mendorong dosen untuk mengikuti program dosen penggerak dan menguasai perkembangan IT.
Prof. H. Muhammad Tajudin, M. Si, menyampaikan bahwa dalam MBKM, SDM (Dosen dan tendik) merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu PT dalam mengimplementasikan MBKM. Kemampuan dosen dalam mengawal proses pembelajaran sangat berpengaruh pada output yang dihasilkan oleh PT. Selain itu, dukungan internal dari PT juga dibutuhkan dalam pengembangan Tri dharma masing-masing Dosen, Saat ini NTB, khususnya di PT Lombok, secara keselurahan dosen memiliki tingkat yang rendah dalam bidang penelitian dan pengabdian. Oleh karena itu, yang sangat penting dibenahi adalah memfasilitasi kedua bidang tersebut sehingga memiliki efek positif yaitu dapat mengikutsertakan mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian. Seperti yang sudah dikertahui sebelumnya, bahwa salah satu bentuk pembelajaran dalam MBKM adalah mahasiswa ikut dan aktif dalam penelitian.
Comments on Post